Harta Bisa Kok Dibawa Mati, Begini Caranya



Ngaji Yuk - Adalah Haji Usman, pemilik salah satu usaha batik dan olahan tekstil terkemuka di Yogyakarta, ia memang dikenal masyarakat atas kedermawanannya, Seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina dimatanya. Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di tangannya dan akhirat di hatinya. 
Maka beberapa orang pengusaha muda yg bersemangat mendatangi beliau. Suatu ketika ada seorang pemuda datang kepada beliau dan berkata, 
"Ajarkan pada kami Ji, bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa bisnis maju sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan..hingga seperti haji Usman, bersadaqah terasa ringan".
"Wah", sahut Haji Usman tertawa, "Antum salah alamat !!"
"loh kok bisa?" kata pemuda itu keheranan.
"lha iya... kalian datang pada orang yg salah".
Haji Usman melanjutkan "lha saya ini *SANGAT SAYANG DAN JUGA SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA*Saya ini sangat mencintai aset yang saya miliki".
"loh?"
"kok loh. lah sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI. AKAN SAYA BAWA MATI DIKUBUR DENGAN HARTA BISNIS SAYA.. Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya. Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu. Trus dimana saya titipkan?"

ya saya TITIP pada Masjid.
TITIP pada anak Yatim.
TITIP pada Fakir miskin.
TITIP pada Madrasah.
TITIP pada Pesantren.
TITIP pada pejuang fii sabilillah.
TITIP pada Guru-guru Agama.
TITIP pada Karyawan yang rajin Ibadah.
TITIP pada sodara dan karyawan yang dirawat di rumah sakit.

"dan alhamdulillah ada yang berkenan mau dititipi, saya senang sekali. alhamdulillah ada yang sudi diamanati, saya bahagia sekali".
"Insya Allah di akhirat nanti saya bisa ambil lagi TITIPAN saya. Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat dialam kubur dan diakhirat".
"Jadi..! Siapa bilang harta tidak dibawa mati?"

"Harta itu dibawa mati !!
Caranya ?
*JANGAN BAWA SENDIRI*...minta tolong dibawakan oleh anak Yatim, Fakir miskin, orang-orang yg berjuang di jalanNya dll. Karena anak dan keluarga saya cuma kasih kain kafan putih".

"ohh ya ya ya" pemuda tersebut mengangguk-ngangguk sambil tersenyum.

ya memang semestinya harta kita itu harus di bawa mati agar kita tidak rugi di akhirat nanti. Semoga kita dapat mengambil hikmah pelajaran dari nasehat haji Usman di atas. serta menjadi renungan kita para sahabat yang soleh dan solehah. Amiin

Post a Comment

0 Comments