Cara Cepat dan Mudah Menghafal Al Quran

Menghafal Al Qur'an adalah sebuah jalan hidup yang paling mulia yang di tempuh oleh orang-orang yang beriman, yaitu manusia pilihan Allah SWT. Di dalam proses menghafal itu sendiri, tidak sedikit cobaan yang kita hadapi dalam menyelesaikan hafalan sampai khatam. Banyak kendala yang kita hadapi, salah satu diantaranya adalah kesusahan didalam menghafal. entah itu karena kekuatan mengingat yang tidak baik ataupun karena banyaknya dosa di dalam diri kita.
Lalu tanpa kamu sadari, kamu mulai mencari artikel tulisan atau pengalaman para hafidz tentang bagaimana caranya agar mudah menghafal Al Quran, atau bagaimana caranya agar hafalan mudah di ingat dan bahkan kamu mulai jadi pendengar setia bila ada orang yang dengan embel-embel komersil mempertontonkan bagaimana cara dia menghafal dalam waktu yang sangat singkat. Kemudian kamu mulai menggunakan Metode menghafal dari sumber-sumber terpercaya, mulai mengikuti seminar tentang cara menghafal dalam tempo 1 bulan dengan metode nganu, mulai ngikutin metode para artis hafidz yang telah sukses dalam hafalannya.
Percayalah kawan, menghafal Al Qur'an itu bukan tentang statistik atau ilmu pasti yang jika dilakukan perhitungan akan menghasilkan sesuatu yang pasti dan absolut. Menghafal al qur'an atau menjadi Ahlullah, bukan sekedar bagaimana caranya cepat menyelesaikan Al Qur'an, bukan tentang bagaimana caranya agar hafalan kita lancar dan dapat lolos ketika tes beasiswa tahfidz, bukan tentang "saya harus lancar hafalan agar hidup mudah dan banyak rezeki". Sekarang saya tanya, "Setelah kamu hafal 30 juz diluar kepala, apa yang akan kamu lakukan??". Saya yakin jawabannya akan sangat mudah, bila bukan karena agar bisa ikut beasiswa luar negeri, paling banter biar dapet juara saat MTQ, yah mentok mentok biar cepet selesai trus cepet nikah (ini bagi para penghafal senior yang lanjut usia hehe).
Menghafal bukan untuk Hafal
Sejenak kita renungkan, apa yang kita niatkan dengan mulia, dengan embel-embel ikhlas karena Allah ta'ala. Ternyata ujung-ujungnya ada sesuatu yang kita harapkan. entah itu sesuatu secara material ataupun non material. Bukankan dulu saat kita menghafal, kita telah berikrar untuk berniat Iklas menghafal al Qur'an karena Allah SWT? bukankah dulu saat pertama menghafal kita sudah tahu konsekuensi akan jalan yang kita pilih? lalu kenapa saat kita diuji oleh sang pemilik al Qur'an, kita masih mencari solusi tentang bagaimana keluar dari permasalahan tersebut, kita merasa terganggu dengan ujian sederhana dari Allah, kita merasa hal ini (baca: sulit menghafal) adalah sesuatu perkara yang menghalangi kita dalam mencalonkan menjadi orang-orang pilihan Allah. Pikirkanlah sejenak, saat kamu merasa gundah karena sulit menghafal, pikiranmu tidak tenang, merasa down tidak bersemangat lagi, pola hidup mulai kacau, sering dimarahi ustadz saat mengaji karena setoran tadi pagi ancur, lalu kamu mulai membuka hp kamu mengetikan sebuah kata pada situs google tentang problem yang kamu hadapi "cara mudah menghafal al quran" "cara cepat menghafal al qur'an" "cara cepat menghafal alquran metode yusuf mansyur" "metode menghafal 20x20" "metode menghafal dalam 1 bulan khatam" dan lain-lain. saya katakan secara tegas "Apa-apaan ini? inikah mental seorang hafidz Qur'an? inikah mental calon para ahli surga? inikah mental para pemberi syafaat di hari kiamat kelak?"
Ingatlah kawan :
Menghafal Al Qur'an adalah bukan tentang bagaimana cara nya agar hafal, bukan tentang bagaimana caranya agar cepat hafal, bukan tentang bagaimana caranya agar mudah hafal. tapi tentang bagaimana caranya agar hidup kita senantiasa selamanya bersama al Qur'an sampai akhir hayat

Apa yang Harus Saya Lakukan didalam Menghafal?

Sederhana saja, yang harus kamu lakuan adalah melanjutkan kebiasaan baikmu saat menghafal. banyak kegiatan baik yang bisa kita lakukan saat dalam proses menghafal, salah satunya adalah istiqomah, ingatlah 1 pekerjaan istiqomah akan mengalahkan 10 pekerjaan cerdas sekalipun. mengapa demikian? tengoklah orang-orang sekitar kamu, walaupun mereka berlaku cerdas dalam menyelesaikan suatu progress, apakah bisa terjamin soal ketahanan dia dalam mempertahankan posisi ke eksistensiannya? tak perlu saya contohkan lebih jauh, tinggal kamu amati saja sekitarmu.
hal baik selanjutnya yang harus dipertahankan adalah patuh terhadap orang tua, kenapa harus ini yang dipilih? saya tanya sama kamu, ada nggak ahli surga/orang yang dicintai allah/orang yang mulia dan sholeh berkata "ahhh" saat disuruh orangtuanya? udah gitu aja.
"ada lagi kah nasehat agar saya mudah dalam menghafal?"
"Tidak ada, just do it dan yang paling penting jangan mengeluh, jangan tergiur dengan orang lain. tak selalu yang berkilau itu indah"
sedikit mengutip perkataan teman saya (namanya : bang junet)
"Hafidz Qur'an itu adalah orang-orang pilihan, tetapi dari yang terpilih itu akan dipilih lagi oleh Allah SWT, yaitu hafidz Qur'an yang wara', istiqomah, rendah hati, mensucikan niat dan menjauhkan diri dari yang dilarang oleh Allah SWT. Telah banyak bertebaran hafidz qur'an di dunia ini, ada yang hafidz untuk berburu beasiswa, ada yang hafidz untuk juara MTQ, ada yang hafidz untuk diterima ngajar di sekolah terkenal, adapula yang hafidz untuk cita-cita menjadi imam besar. jadi posisikanlah kamu untuk jadi hafidz yang seperti apa."

Post a Comment

0 Comments