Kerjasama IAIN Surakarta Dengan PonPes Al Anisiyah dalam Bimbingan SKL Ibadah

SantriKecil.com - Pondok Pesantren Al Anisiyah adalah Lembaga Pendidikan Pembelajaran alquran yang berbasis salafiyyah, pada tanggal 30 desember 2016  melakukan kerjasama latihan pembelajaran praktek ibadah dan alQuran bagi para mahasiswa baru yang akan melangsungkan pendaftaran tes masuk kuliah di IAIN Surakarta. Mahasiswa di bekali ilmu pengetahuan oleh para mentor yang sengaja di datangkan dari para santri pondok Pesantren Al Anisiyah. Pelatihan Pembelajaran ini berlangsung selama  dua bulan dengan lebih dari 12 kali pertemuan.

Mahasiswa sangat antusias mengikuti pelatihan praktek ibadah tersebut, karena  institut lembaga islam negeri Surakarta ini, menuntut para mahasiswa-nya untuk memiliki bekal keilmuan agama islam.

Peserta mahasiswa yang mengikuti kegiatan latihan ini lebih dari 1500 orang yang tersebar di berbagai pondok pesantren di wilayah kartasura dan sekitarnya.

Pondok Pesantren Al Anisiyah pun dipercaya oleh pihak Lembaga Universitas tersebut untuk membimbing para mahasiswanya dalam pembekalan ilmu agama di pondok pesantren.

Baca Juga : Profil Pesantren Al Anisiyah Njiwan, Kartasura.

“Menurut saya kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat positif, dimana  mahasiswa diberi pengenalan tentang metode pembelajaran di pondok pesantren klasik. Selain itu pula kerjasama antara pesantren dan Universitas adalah bentuk pendekatan sosial kemasyarakatan yang di bangun  guna mempererat dan memperluas kajian keilmuan” . ujar pengasuh pimpinan pondok pesantren al Anisiyah, KH Najib Muhammad al Hafidz.

“hal ini berimbas pada pemahaman bahwa keilmuan klasik yang diajarkan oleh para ulama terdahulu masih menjadi acuan dasar keilmuan modern yang disuguhkan di universitas” lanjutnya.

Pada dasarnya kegiatan ini di latar belakangi oleh kurangnya bekal ilmu pengetahuan islam pada remaja-remaja yang akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Hal ini berakibat, universitas kewalahan dalam mengejar standar kompetensi perguruan tinggi islam yang disuguhkan pemerintah. Sehingga, mahasiswa tidak dapat mengejar ketertinggalan pelajaran mata kuliah. (Editor/AS)